Gejala kanker nasofaring (menurut pengalaman ibu saya)
Saya tidak ingat dengan pasti tepat di bulan ke berapa dan pada tahun ke berapa ibu saya mulai merasa ada yang tidak nyaman ditelinganya (mungkin sudah dari tahun 2014) tapi saya ingat tanggal 2 februari 2015 ibu saya mimisan dan itu menjadi awal rangkaian cerita yang sungguh tidak mengenakan ini. Saat itu ibu saya kaget karena melihat darah yang keluar dari hidung, ibu jadi lemas (ibu punya tekanan darah tinggi) maka saya memutuskan untuk membawa beliau ke klinik terdekat. Dokternya bilang bahwa mimisan bisa saja karena ibu terlalu capek dan katanya mimisan sudah menjadi hal biasa pada penderita hipertensi. Kamipun merasa tenang...
selepas itu, ibu sering bilang kadang telinganya berdengung dan sesekali terasa sakit, tapi itu tak dihiraukan sampai akhirnya hari demi hari berlalu, bulan demi bulan terasa begitu cepat berlalu pula,, ibu saya masih sering bilang telinganya terasa semakin berdengung tapi masih tak dihiraukan.
waktu terus berjalan, saat itu mungkin setelah 4-5 bulan dari kejadian mimisan, ibu saya kembali mimisan. Ibu kembali memeriksakan diri ke klinik (kebetulan saat itu ibu saya sedang rawat jalan 2 minggu sekali untuk menstabilkan tekanan darahnya yang memang tinggi) ibu bilang sering sakit telinga pada dokter yang ada di klinik tersebut, karena nyeri telinga itu sering ibu keluhkan pada dokter tersebut akhirnya ibu mendapat surat rujukan ke dokter spesialis Tht terdekat (alhamdulillah saat itu tekanan darah ibu saya sudah normal).
Kali ini ibu saya berobat ke dokter sp.Tht, oleh dokternya diberi obat tetes telinga. Setelah diberi obat tetes itu sakitnya tak kunjung membaik malah makin tidak karuan, ada suara-suara "krek krek krek" dalam telinga. Ditambah lagi saat itu sering keluar darah dari tenggorokan, tidak banyak, tapi sering.
Saat itu sudah ke tiga kalinya dokter sp.Tht memberikan obat tetes tapi tak kunjung ada perubahan malah semakin hari semakin sakit.
**bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar